Minggu, 21 Agustus 2011

halimatus sa'diyah









Nama Halimah itu bermakna lemah lembut, berkasih sayang ataupun orang baik. Halimah berasal dari Bani Sa'ad. Halimah sa’diah berarti
Halimah yang bahagia, Halimah yang lemah lembut yang bahagia.

Di zaman jahiliah, sudah jadi tradisi atau sudah jadi budaya sesiapa melahirkan anak akan diserahkan kepada ibu angkat. Tradisi ini sudah berpuluh tahun. Jadi lahirlah dalam tahun gajah 40 orang anak, 41 kalau dihitung dengan Rasulullah SAW. Ini isyarat bahwa 40 orang itu bakal menjadi sahabat Rasulullah SAW.

Karena keluarga Rasulullah SAW miskin, maka Rasulullah SAW hanya dibungkus dengan kain biasa saja, sedangkan anak-anak orang lain yang 40 jumlahnya dibungkus dengan kain-kain dengan sutera yang baik.
Ketika rombongan Bani Sa'ad ni datang, anak-anak bayi tu semuanya diletak di Ka'bah dan terlihat lahiriah. Yang mana terlihat cantik
akan diambil dulu. Rasulullah SAW, oleh ibunya yang miskin dibungkus dengan kain ala kadar. Tidak ada yang minat untuk mengambilnya. Hingga 40 orang tu dah diambil orang semua. Rasulullah SAW tinggal seorang diri.

Halimah dan suaminya tertinggal dari rombongan karena untanya sudah tua. Mereka pergi bersama-sama, tapi tibanya di ka'bah tidak sama.

Halimah telah berfikir bahwa ia tdk akan mendapat anak susuan, kalau dapat pun tentu anak-anak orng miskin. Benarlah firasatnya, dia menemukan seorang bayi terbungkus sederhana, namun ketika melihat bayi itu, keluarlah cahaya. Diapun merasa bahagia. Anak ini bungkusnya saja biasa tapi mukanya bercahaya. Maka dia berkata pada suaminya, "Abang lihat anak ini bercahaya, untung
kita jadikan anak". Itu bahagia yang pertama. Itulah yang dimaksudkan Halimah yang bahagia.

Sudah jadi tradisi orang yang mendapat anak susuan, dia pergi menuju Hajar Aswad dulu sebelum kembali ke rumah. Di dekat Hajar Aswad, tiba tiba batu Hajar Aswad keluar dari sarangnya dan pergi kepada Rasulullah SAW dan mencium Rasulullah SAW. Terkejutlah Halimah. Halimah kata, "bahagianya saya. anak ini pasti ada masa depan".
Hajatnya, dia akan bawa Muhammad ke Ka'bah untuk cium Hajar Aswad, tapi ternyata Hajar Aswad yang cium Rasulullah SAW. Maka dia kata anak ini ada masa depan, pasti jadi orang istimewa tapi tidak tahu apa itu. Itulah bahagia yang ke-2.

Setelah itu, dia pulanglah dengan suaminya, yang lain sudah jauh meninggalkan mereka. Ketika mereka naik unta, mereka terkejut, unta
itu jadi gagah. Unta tua itu dapat melewati semua rombongan tadi,lebih terkejut lagi Halimah dan suaminya. Ini mesti ada kaitan
dengan bayi ini. Dia cakap, bahagianya kita bang dapat bayi yang luar biasa. Ini bahagia yang ke-3. Akhirnya rombongan tadi dapat
didahului, rombongan itu terkejut. Ada yang bertanya, "dapat unta baru kah?" Mereka berkata, "Halimah tunggu", tapi unta itu terus
berlalu.

Ketika sampai di rumah, dia terkejut, semenjak Rasulullah SAW ada dirumah, Halimah tidak perlu memasang lampu, muka Rasulullah SAW bercahaya sepanjang masa. Terkejutlah suami isteri itu hingga berkata, "bertuahnya kita bang dapat anak ini, dia pasti ada masa depan", sesuai dengan namanya bahagia. Inilah bahagia yang ke-4.

Selama 4 tahun Rasulullah SAW dibelanya. Halimah itu orang miskin, seperti Siti Aminah yang juga miskin. Tapi semenjak dapat anak
angkat Rasulullah, rezekinya mewah. Mereka hairan dan bahagia. Ini sudah 5 kebahagian.

Semenjak dengan Halimah, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan, diberi dia makan tidak diberi dia tidak minta. Tidak macam anak lain ketika lapar minta makanan. Halimah dan suaminya heran, mengapa
anak ini diberi makan dimakan tidak diberi dia tidak minta. "Bertuahnya kita bang, bahagialah kita" kata Halimah. Kemudian ketika diberi makan tidak pernah minta tambah. Anak kita
tidak, begaduh adik-beradik pasal tambah lauk. Rasulullah SAW tidak, berapa banyak dibagi, itu sajalah yang dia makan. Dia tidak minta.
Suami isteri ini heran, Rasulullah SAW tidak pernah minta makanan.Kalau diberi makan, dia tidak pernah minta tambah. Ini bahagia yang ke-6.

Selain itu, waktu ambil Rasulullah SAW sebagai anak susuan, susu Halimah bertambah-tambah banyak, Halimah heran. Selama ini susunya bukan tidak ada tapi tidak begitu banyak. Tapi semenjak muncul
Rasulullah SAW susu mencurah-curah. Anehnya lagi ketika sudah susu sebelah, hendak diberikan sebelah lain lagi Nabi Muhammad tutup mulut kuat-kuat. Halimah faham Rasulullah SAW ajar dia yang sebelah
ini untuk abangnya Damrah. Sejak kecil Tuhan sudah masukkan keadilan pada Rasulullah SAW. Dia tidak mahu ambil bahagian abangnya. Ini bahagia yang ke-7.

Kemudian Rasulullah SAW ini tak pernah menangis, anak seperti apapun menangis. Tapi Rasulullah SAW tidak. Halimah dan suaminya heran, anak ini pasti ada masa depan. Ini bahagia yang ke-8.

Suatu waktu, Rasulullah SAW bermain-main dengan abang angkatnya, Damrah. Tiba-tiba beliau terlentang seperti pingsan. Damrah memanggil ibunya, "ibu lihatlah adik, adik ini kenapa?" Halimah bergegas datang, sampai kepada Rasulullah SAW diapun memeluk. Selepas Rasulullah SAW puas dipeluk, dia tanya, "mengapa nak, engkau sakit?" Rasulullah SAW berkata, "ada 3 orang tangkap aku, dibelah dadaku tapi tak sakit, dibasuh-basuh kemudian dijahitnya tidak sakit, itu saja". Tak percaya kata anaknya. Mahu percaya, iya kah? Halimah berkata pada
suaminya, "bertuah kita bang, anak kita ini mengalami ini, ini mesti ada masa depan". Bahagia yang ke-9.

Kemudian setelah 4 tahun, Rasulullah SAW dibawa oleh Halimah untuk diserah kembali kepada ibunya. Ketika diserahkan dia tidak tahu apa yang terjadi pada Rasulullah SAW, sebab untuk dapat maklumat di zaman itu susah. Tiba-tiba ketika umur Rasulullah SAW 40 tahun terdengarlah berita oleh Halimah, rupanya anak susuannya menjadi rasul. Maka dia berkata pada suaminya, "tidak sangka bang, anak susu kita, anak angkat kita jadi rasul". Bahagianya Halimah, suaminya pun
rasa bahagia. Ini bahagia yang ke-10.

Tapi untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW susah, Halimah Islam di tangan orang lain bukan di tangan Rasulullah SAW. Cuma satu hari waktu dia sudah tua, satu kali dapat berjumpa dengan Rasulullah SAW. Waktu sudah tua bahagianya Halimah. Bertemu lagi setelah 40 tahun setelah menjadi rasul. Selepas itu Halimah meningal. Itulah terakhir kalinya dia berjumpa dengan Rasulullah SAW. Ini bahagia yang ke-11.

Nama Halimahtus Sa'diah itu sesuai dengan pengalaman hidupnya. Sebab itu dalam Islam dianjurkan memberi nama pada anak dengan ucapan yang baik, itu doa. Moga-moga anak itu ketika dia besar sesuai dengan namanya. Jangan beri nama yang tidak baik atau nama orang kafir atau nama Yahudi, takut-takut Tuhan teruskan seperti itu.

Sebuah kutipan berkesan untuk diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar