Rabu, 02 April 2014

Berakhlak mulia

Berakhlak mulia itu boleh jadi sama saja dengan membiarkan orang lain berprasangka buruk, membenci, bahkan memfitnah kita, sedangkan kita sendiri selalu berusaha berprasangka baik, menyayangi, terus saling mengingatkan, menasehati, bahkan menyanjung orang lain.

Berakhlak mulia itu boleh jadi membuat kita senantiasa tergugu, sakit, sesak, menangis dalam hati hanya demi benar2 menjaga agar pikiran, lisan. Sedangkan orang lain boleh jadi seperti air di daun talas, becek mulutnya, becek jemarinya mengetik tidak terbendung.

Berakhlak mulia itu bisa jadi membuat kita berpikiran pendek, ringan hati membantu meski untuk memberikan separuh kekayaan kita, sedangkan orang lain berpikir sepanjang langit dan bulan, berat hati menolong padahal kita berhak menerima pertolongan itu.

Berakhlak mulia itu bisa jadi membuat kita tidak populer, dijauhi bahkan mungkin dimusuhi. Sementara kita sebenarnya tidak melakukan apa-apa selain teguh atas sesuatu yg kita yakini kebaikannya. Sebaliknya orang2 lain boleh jd disenangi, dipuja2 sejuta orang melakukan sesuatu padahal itu sungguh sebuah keburukan.

Berakhlak mulia itu boleh jadi memang tidak pernah mudah.

Tapi tidak mengapa, karena dengan akhlak mulia itulah ketenteraman hati akan datang. Tidak megah dan hebat di dunia, tapi kelak, akan ditukar dengan sesuatu yang amat mulia. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar